Jerman dan Ceko tegaskan tidak akan merelokasi  kedutaan mereka ke Al-Quds

Berlin, SPNA - Kanselir Jerman Angela Merkel, Minggu (22/04/2018) menolak relokasi kedutaannya ke Al-Quds seperti yang dilakukan Washington dan sejumlah negara lainnya.

BY 4adminEdited Mon,23 Apr 2018,10:26 AM

Berlin, SPNA - Kanselir Jerman Angela Merkel, Minggu (22/04/2018) menolak relokasi kedutaannya ke Al-Quds seperti yang dilakukan Washington dan sejumlah negara lainnya.

Merkel mengatakan dalam wawancara dengan salah satu stasiun TV Jerman: ‘’Kami harus berkerja keras untuk merealisasikan  solusi dua negara, karena itu status Yerusalem harus diperjelas. ‘’

Sementara itu Perdana Menteri Ceko, Andrzej Papic juga menegaskan bahwa negaranya tidak akan mentransfer kedutaannya ke Yerusalem.

Hal ini disampaikan Ceko tak lama setelah Presiden Rumania Klaus Johannis menentang langkah pemerintah Rumania untuk memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem dimana hal ini bertentangan dengan hukum internasional.

“Pemerintah Ceko tidak akan merusak sikap Uni Eropa terkait  Yerusalem dan tidak akan melanggar resolusi Dewan Keamanan mengenai masalah ini.’’

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut Mei mendatang dimana hal ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang serta memancing kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

Langkah AS tersebut juga ditentang oleh Majelis Umum PBB yang menetapkan sebuah resolusi dengan dukungan 128 negara menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Senin (15/1/2017)  Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

Sabtu lalu (21/04/2018) Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan tidak akan membiarkan Trump atau siapapun mengatakan bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel.

Hal ini disampaikan Abbas dalam penyambutan delegasi Arab yang berpartisipasi dalam Konferensi Laboratorium Kedokteran Arab ke 15 di kota Ramallah, Sabtu, (14/04/2018.

“Yerusalem Timur adalah milik kami. Wilayah ini merupakan tempat lahirnya tiga agama besar,  Islam, Kristen dan Yahudi. Umat beragama dapat datang ke wilayah ini untuk beribadah secara bebas.’’

Abbas juga menegaskan bahwa Palestina sudah siap untuk membentuk negara merdeka. “Masalahnya terletak pada Israel serta dukungan mutlak oleh Amerika Serikat ke Tel Aviv,’’ terangnya.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir